THE BEST SIDE OF HUKUM DAN KRIMINAL

The best Side of hukum dan kriminal

The best Side of hukum dan kriminal

Blog Article

“Komnas Perempuan tidak merekomendasikan korban curhat di media sosial. Atau temannya itu kemudian melaporkan di media sosial. Karena itu ada unsur merisikokan terhadap korban maupun saksi,” kata Bahrul Fuad.

“Karena ini melibatkan pribadi-pribadi yang mana kita tahu sendiri sosial media itu distorsinya besar. Bukan berarti pasti salah, bukan berarti pasti benar, tapi kita harus berhati-hati saja menyikapi informasi yang muncul di media sosial soal itu,” tambah Enda.

Menurutnya, pembangunan IKN dilakukan dengan maksimal dan komitmen menjadikan kota hijau atau konsep green forest town, serta menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.

Tiga pemuda di Desa Indihiang, Tasikmalaya, ditangkap polisi. Itu karena mereka asyik pesta miras sambil menyetel musik kencang saat orang lain salat tarawih.

Benny menyebut, hanya ada satu pelaku dalam kasus pembunuhan terhadap R. Polisi click here selanjutnya masih akan melakukan pendalaman dari AR.

Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara besar sehingga pemerataan pembangunan tak boleh fokus di Pulau Jawa saja. Dia berpesan, pembangunan di Indonesia harus dimulai dari pinggiran dan wilayah terluar.

Sejumlah kasus dugaan KS yang pernah ramai menjadi perbincangan di media sosial adalah penggunaan tagar #metoo, dan juga #percumalaporpolisi.

Namun, sebagian besar yaitu fifty six% mengatakan bahwa mereka tidak mendengar apa pun atau tidak terlalu banyak tahu tentang budaya pembatalan.

BPIP diminta lebih memperkuat peran strategis di masyarakat. Hal ini buntut polemik aturan BPIP yang mengharuskan sejumlah anggota Paskibraka melepas jilbabnya.

Pembunuhan dan pemerkosaan terhadap dokter magang di India picu belasan ribu perempuan aksi turun ke jalan

Belasan aktivis yang membentangkan spanduk raksasa 'Indonesia will not be available for purchase' dibawa ke kantor polisi - bagaimana position mereka sekarang?

Pengamat media sosial, Enda Nasution, melihat konteks cancel tradition di Indonesia “mungkin versi mini”. Sebab, cancel lifestyle yang berlangsung di media sosial Indonesia jarang menyasar tokoh publik yang memiliki pengaruh besar dan tak bisa kena sanksi hukum.

“Jadi saya sih ngerasa sebenarnya dalam konteks Indonesia, walaupun mungkin ada ya, tapi enggak seheboh atau enggak sebesar yang terjadi di Amerika,” kata Enda.

Di sisi lain, pegiat perlindungan perempuan dan anak, berpendapat tidak mudah bagi korban dugaan KS membawa kasusnya ke proses hukum sebab penegakan hukum di Indonesia masih tidak ramah terhadap korban dan perkara dugaan KS memiliki kompleksitasnya sendiri.

Report this page